Rabu, 09 Januari 2019

Nilai

Apa yang dimaksud dengan nilai?
Menurut KBBI, nilai adalah "ni·lai n 1 harga (dl arti taksiran harga): sebenarnya tidak ada ukuran yg pasti untuk menentukan -- intan; 2harga uang (dibandingkan dng harga uang yg lain): -- rupiah terus menurun; 3 angka kepandaian; biji; ponten: rata-rata -- mata pelajarannya adalah sembilan; sekurang-kurangnya -- tujuh untuk ilmu pasti baru dapat diterima di akademi teknik itu; 4 banyak sedikitnya isi; kadar; mutu: -- gizi berbagai jeruk hampir sama; suatu karya sastra yg tinggi -- nya; 5 sifat-sifat (hal-hal) yg penting atau berguna bagi kemanusiaan: --tradisional yg dapat mendorong pembangunan perlu kita kembangkan; 6 sesuatu yg menyempurnakan manusia sesuai dng hakikatnya: etika dan -- berhubungan erat.

Dalam dunia pendidikan, setiap pembelajaran akan dinilai dan selalu menghasilkan sebuah angka. Hal inilah terkadang yang dikejar-kejar oleh peserta didik. Saya juga tidak dapat menyalahkan peserta didik yang semata mata hanya mengejar nilai, karena memang semua ini tergantung oleh nilai.

Untuk mencapai nilai tertentu, tak sedikit peserta didik yang melakukan apapun untuk mewujudkannya. Seperti menjalani les tambahan. Saya pribadi yang mengawali karir saya sebagai pengajar private merasa sangat terbantu dengan adanya program les tambahan. Tapi ya itu, tantangannya berat. Jadi gak cuma rindu yang berat, menjadi pengajar private juga berat. Saya jadi merasa dituntut untuk mengajar ekstra agar nilai si anak dapat meningkat. (Padahal yang ujian itu si anak, bukan saya. Tapi saya yang setres).

Gak cuma peserta didik yang merasa tertantang untuk mencapai nilai yang tinggi, tapi orang tua juga. Banyak orang tua yang kadang rela membayar mahal untuk mendatangkan guru private ke rumah. Agar apa? Agar anaknya pintar, ya ujung-ujungnya kepintaran itu dibuktikan dengan nilai.

Skenario terburuknya, peserta didik akan melakukan apapun demi mendapatkan nilai yang tinggi. Mencontek misalnya. Padahal menurut saya, nilai itu sebagai batas kemampuan saya. Jika nantinya nilai saya rendah, berarti kemampuan saya hanya segitu, jadi perlu diasah lagi.

Siapa yang tidak berminat dengan nilai yang tinggi? Tapi seharusnya nilai yang tinggi itu harus mampu dipertanggung jawabkan. Karena, mempertahankan prestasi lebih sulit dibanding meraih prestasi.

Sampai di sini dulu ya. Kritik dan saran sangat diperlukan dalam memperbaiki tulisan ini. Terimakasih dan sampai jumpa dipostingan saya selanjutnya 😊😊😊

4 komentar:

  1. Wahh mantap kak des, kayaknya nanik punya juga tulisan sejenis ini tapi lupa diupload dimana ntar carilaa buat bahan hihihi

    Ohiya kak des, saran untuk paragraf pertama itu kakak copy ke notes aja dulu baru nanti dicopy lagi ke webnya jadi gak berwarna tulisannya kak

    BalasHapus
  2. Ih itulah cara cara yang salah untuk dapatkan nilai yang gak bernilai. Mencontek. Bahaya kali yakan, mau dapatkan yang kesannya positif dengan cara yang negatif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak. Larinya ke permasalahan sikap juga kak....

      Hapus